Oleh : Muhammad Reno Fandelika
Minggu 25 September 2016, 21:47
Hei, apakabar kau yang menatapku penuh luka?
Masihkah kau berteman dengan sedihmu?
Atau sudahkah kau menemukan bahagia?
Atau kau sedang berusaha menyulam mimpi yang tak semu?
Hei, apakah kau tahu?
Aku selalu membenci senja
Karna senja berarti perpisahan, Ia membawa kesedihan mimpi yang tak terjamah
Namun tidak dengan sosokmu
Lalu mengapa awan kelabu masih menyelimutimu?
Apakah itu waktu yang menuntutmu terus berlalu?
Ataukah hujan yang memaksamu berhenti?
Apapun itu, jika kau melihat bintang, kau akan melihat dirimu menyinari
Hei, sadarkah kau?
Aku juga membenci keberakhiran, sejalan dengan perpisahan
Namun menatapmu itu menenangkanku
Memerdekakan rasaku, pun ketakutanku
Lalu waktu
Dimanakah kau merdeka?
Jika hanya bersembunyi kau dibalik derita
Namum kemudian, senyum mu lah yang memerdekakan waktuku