Jumat, 25 Juli 2014

Tahun Terakhir Putih Abu-abu

Gak kerasa, ya emang semua serba gak kerasa, sekarang aku disini, di tingkatan teratas dalam sebuah pendidikan sekolah menengah. Semua serba terburu buru, waktu serba terburu buru dalam menjalankan tugas nya, tanpa membiarkan para insan memahami apa yang ia maksud. Lima sampai tujuh tahun yang lalu, aku, yang merupakan anak sekolah dasar, sering melihat di film kehidupan anak SMA, iya film2 seperti catatan akhir sekolah adalah salah satu film yang aku dan teman teman ku waktu itu gemari. Waktu itu aku berfikir, "oh seperti itu kehidupan SMA" "Wah, keren ya anak2 SMA" "Wah pengen cepet cepet SMA"  dan kita anak SD, yang notabene sering meniru apa yang kita lihat pun waktu itu sering meniru gaya hidup anak SMA, ya, berperilaku seolah seperti anak SMA.

Lima tahun lalu, aku lulus sekolah dasar













dan waktu itu, aku didaulat buat mewakili SD ku berpidato di depan umum waktu wisuda, itu aku yang kanan btw :))
Lalu 4 tahun yang lalu, aku memasuki masa masa putih biru













Hingga 2 tahun yang lalu,














Aku berhasil lulus dari sekolah menengah pertama, SMPN 4 Pakem, tempat 3 tahun aku menimba ilmu, foto itu diambil ketia wisuda, dan aku didaulat menjadi salah satu mc dalam acara tersebut.

Beberapa bulan kemudian, aku memulai petualangan di masa putih abu abu. Masa 7 tahun yang lalu sampai sekarang terasa betul betul singkat. Sungguh. Kini, aku berada di anak tangga yang akan membawaku ke kehidupan kelas 12, sebuah tujuan akhir dari sekolah menengah, khususnya sekolah menengah atas. Seperti yang aku katakan di atas, sekarang aku berada di kelas 12 SMA, tingkatan yang biasanya di gambarkan di film2, di novel2 yang aku liat dari kecil. Sekarang aku ada disini! Masa SMA sudah lewat 2 tahun, dan juga sudah banyak masa2 yang ketika aku kecil hanya aku liat di film2 bisa aku rasakan langsung, yap, kehidupan sma memang beda dari yang lain, kehidupan yang menyenangkan. Dari post ku yang berjudul "Reno baru" di blog ini, banyak sekali perubahan yang udah aku alamin, kalau di post itu tanggung jawab yang bisa aku ceritakan adalah menjadi ketua kelas dan sutradara film, setelah post itu aku publish, rasanya, banyak sekali pembelajaran yang aku temukan di kelas 11 yang gak aku temukan di kelas 10. Yap, sebenarnya kehidupan sma ku baru benar benar di mulai ketika aku duduk di kelas 11. Ketika aku berada di kelas 10, aku seperti apatis terhadap kehidupan sma ku.

Lalu kehidupan SMA ku pun dimulai di kelas 11, banyak sekali kejadian yang merubah hidupku, aku mulai masuk dalam event2, aku mulai ikut membantu teman teman menyiapkan event, aku mulai terbuka terhadap teman teman, dalam artian membuka diri untuk bergaul, tidak seperti kelas 10. Kehidupan kelas 11 pun indah, aku merasakan kebersamaan, susah senang bersama sama, suatu contoh ketika lomba baris berbaris atau yang disebut PPI, sungguh itu momen dimana semua emosi dalam tubuhku keluar.

Tanggung jawab lain yang aku pikul selama kelas 11 adalah, menjadi koor sie publikasi dalam event pentas tunggal. Ya, awalnya aku nggak tau, gimana cara nya atau apa, namun akhirnya aku yakin, memang semua ini adalah sebuah pembelajaran, untuk mencari pengalaman. Momen itu, adalah sebuah keajaiban. Aku yang dulu tidak tau apa apa, akhirnya menjadi tau banyak. Tentu saja, aku tidak sendiri dalam mencapai pembelajaran ku itu, banyak orang orang luar biasa yang mau diajak bekerja sama dalam pembelajaran yang aku raih tersebut.

Pembelajaran lain yang aku raih di kelas 11 adalah, dalam sebuah pertemanan, kita harus seimbang. Entah itu teman lama, atau teman baru. Jika sudah banyak teman disekeliling kita, jangan lantas menyepelekan orang yang dulu pernah ada, meskipun kehadirannya tidak terlalu kita rasa karna kita terlalu apatis, pada waktu itu. Ketika semua nya dapat berjalan beriringan, maka akan menjadi sebuah melodi indah yang mengantar kita ke fase yang lebih baik, lebih indah.

Kelas 11, kelas yang sangat sibuk, penuh dengan event, penuh dengan canda tawa, penuh dengan teriakan teriakan lantang dari tribun, penuh dengan perjuangan atas nama cinta, penuh dengan 'rica rica', telah berakhir. Mungkin kelas 11 adalah masa masa paling keren dalam sebuah kehidupan SMA, dan ketika kita menikmati masa masa itu, maka tentu saja, masa masa itu akan berlalu dengan sangat cepat. Ya, kita tak merasakannya hingga waktu dan masa itu berlalu meninggalkan kita. Kelas 11 telah berlalu, dan kini saat nya untuk menyongsong kelas 12.

Ada sedikit penyesalan, mengapa masa SMA "baru" aku mulai ketika berada di kelas 11, ketika kelas 10, aku lupa bahwa masa masa sma adalah masa masa yang paling aku inginkan dari dulu, dari ketika aku masih berada di sekolah dasar. Kelas 10, aku lupa bahwa masa sma tidak sekedar 6 jam 45 menit di sekolah untuk belajar. Maka kelas 10, aku yang tidak menyadari itu pun seolah "menghilang" dari masa SMA ku.

Namun kita tidak pernah bisa kembali kebelakang, bukan? tinggal setahun terakhir aku menikmati hari hari ku sebagai anak sma, dan setahun terakhir ini harus dimanfaatkan dengan sebaik baiknya, karna masa jaya remaja adalah putih abu abu. Kini, masih ada dua tanggung jawab tersisa dalam setahun terakhir, dan semoga dua tanggung jawab itu bisa membawa sebuah kenangan tak terlupakan bagi kalian, teman teman masa jaya. Mari kita awali setahun terakhir hidup kita di SMA dengan sebuah doa, doa tentang diri kalian, doa tentang 'kita' , doa tentang sekolah kita, doa tentang hidup kita, dan doa tentang kenangan kita.

"Jangan lah berhenti untuk merekam sebuah tawa, jangan lah berhenti untuk bermain dengan senyuman, jangan lah berhenti untuk melukis bahagia, karna dalam bahagia kita, kita songsong masa depan dengan langkah pasti, bersama kenangan yang mengikuti"

Bismillah, 2015 #LulusLolosBareng ! Amin!

Selasa, 08 Juli 2014

Akhir Sebuah Pesta, Awal Sebuah Perjalanan

Selasa, 8 Juli 2014. 18:42
Rabu, 9 Juli 2014 akan menjadi hari yang teramat bersejarah baik bagi bangsa Indonesia maupun bagi aku pribadi. Yap di tanggal tersebut bangsa Indonesia akan mendapat kan sepasang presiden dan wakil presiden baru. Yang InsyaAllah akan memimpin Indonesia kearah yang lebih baik.
Bisa dibilang pesta demokrasi tahun ini atau kesempatan kali ini adalah yang terbesar, ya setidak nya sepanjang aku mengenal dunia. Kenapa? karna bangsa Indonesia sendiri seperti terpecah menjadi dua, yang satu berada di kubu macan asia yang satu berada di kubu sang tokoh merakyat. Kampanye hitam seolah olah sudah menjadi makanan sehari hari bangsa Indonesia. Setiap hari, baik melalui broadcast BBM, mention di twitter, moment di path, sms, answer2 atau ask2 di ask.fm bahkan sampai muncul majalah yang isinya menjelek2 kan salah satu kubu. Keterlaluan lagi, banyak oknum2 tak bertanggung jawab yang mengatas nama kan agama untuk memperburuk citra kubu berseberangan. Sungguh sebuah pesta besar.
Kenapa tiba2 seorang remaja berusia 17 tahun menulis tulisan ini di blog nya? Remaja itu hanya ingin bercerita. Aku, atau remaja tersebut, tidak pernah berfikir untuk menulis tulisan tentang pilpres. Namun ketika aku tengah membuka recent updates bbm tadi sore, muncul update an dari tante ku, Eddies Adelia, dia mengupdate dp nya dengan gambar pasangan nomer 1. Sontak terlintas di kepala ku, bahwa selama ini aku dikelilingi pendukung pasangan tersebut. Hampir semua anggota keluarga besar dan teman teman ku memilih nomer 1 ketimbang nomer 2. Aku miris karna selama ini banyak sekali yang mempengaruhi ku untuk memilih pasangan nomer urut 1. Mulai dari kedua orang tuaku, tante, bude, eyang, bahkan teman2. Lalu apakah aku mengikuti mayoritas di sekililingku? Aku memilih tidak! Sebagai seorang remaja yang sudah berusia 17 tahun, kita sudah di percaya untuk memberi satu suara dalam pemilu, itu arti nya negara percaya kita bahwa kita sudah bisa memilih sendiri, mempertimbangkan sendiri keputusan kita. Disinilah aku, memilih untuk teguh pada pilihanku sejak awal, tidak peduli seberapa banyak suara miring tentang si nomer 2 di sekitar ku.
Lalu apa yang membuatku menjatuhkan pilihan ku dan kukuh menetap disana? Tanpa bermaksud mempengaruhi pilihan kalian, akan kujabarkan alasanku.
Aku percaya pada tokoh2 penting yang berada di belakang pasangan nomer urut 2. Tidak menjanji2 kan kursi, biarkan para toko itu datang sendiri. Lalu ada Anies Baswedan datang. Sosok yang tenang, dan cukup menjanjikan. Lalu ada juga Abraham Samad. Aku percaya di tangan2 mereka,Indonesia akan tergiring ke arah yang lebih baik. Apa hanya itu alasanku? Membicarakan tentang kebencian, sekali lagi, tanpa bermaksud mempengaruhi pilihan kalian dan menjelek2 kan kubu lawan, sudah lama aku kurang sreg dengan salah satu partai pendukung sang macan. Kenapa? itu semua berawal dari keluarga petinggi partai tersebut, yang menguasai PSSI dan mengabaikan persepakbolaan negeri ini hanya untuk kepentingan politis, mereka yang mengaku mencintai sepakbola malah 'menjual' sepakbola negara ini demi kepentingan partai nya dan golongan nya. mungkin sudah banyak orang yang tahu tentang ini.
Karna pada akhirnya ini semua tentang pilihan dan keyakinan. Semua orang berhak memilih dan memegang teguh keyakinan nya sendiri tanpa intervensi individu lain. Tanpa mempengaruhi dan di pengaruhi. Setiap individu harus merdeka dalam menentukan sikap dan pilihannya. Disini aku tetap teguh memilih 2 diantara satu.
Akhir sekali, mari kita mengakhiri pesta ini dengan sebuah doa, doa untuk Indonesia lebih baik. Siapapun yang kelak akan terpilih, InsyaAllah sosok pilihan tersebut dapat membawa Indonesia kearah yang lebih baik dan bahkan sangat baik, karna perjalanan yang sempat terhenti akan segera di mulai kembali.