Oleh : Muhammad Reno Fandelika. 30 April 2016. 02:00
Cinta..
Ada banyak cerita yang belum sempat kubagi
Namun dirimu sepertinya tenggelam dalam sendu
Enggan membagikan kisahmu
Cinta..
Aku bertanya tentang malam
Namun kau menjawab tentang siang
Aku menyebut satu nama
Dan itu namamu
Pahitnya, kau menyebut nama lain
Dan itu bukan aku
Selesai..
Seluruh penantian yang aku dan kau rasakan
Kini berakhir
Seiring ragamu yang terlalu jauh untuk ku gapai
Biarkan aku rasakan lagi denting cintamu
Yang bertahun menjalar, bersatu bersama nadi
Aku mau kamu
Dan semua bingar yang dulu kita rasakan bersama
Kembalikan lagi aku dan kamu
Saat jemari kita saling menggenggam
Erat...
Seperti kesombongan kita mampu menaklukkan dunia
Cinta
Ada banyak tanya yang tak terjawab
Seiring kasih yang tak terbalas
Juga kebodohanku, yang pasti akan membekas
Cinta
Aku mohon jangan pernah pergi
Karna penantianku tak sesederhana itu
Aku mohon, jangan berakhir
Keinginanku hanya satu
Mengakhiri keberakhiran itu
Dan memulai hidup bersamamu
Selamanya...
(Untuk Cinta, dan anganku yang terbang bersamanya)
Sebuah blog yang berisi cerita-ceritaku, mulai dari yang fiksi, kisah nyata, hingga karya berbentuk puisi. Selamat membaca!
Jumat, 29 April 2016
Kisah Untuk Sebuah Sesal
Oleh : Muhammad Reno Fandelika, 26 April 2016. 21:29
Tak terasa
Dunia ku mulai berputar ke arah lain
Bertahun waktu memperingatkanku
Jiwa ini, enggan untuk peduli
Jutaan daun telah gugur
Ribuan kali mentari pagi pergi, kemudian datang kembali
Ratusan musim berganti
Namun hati ini masih tak bergeming
Entah berapa banyak petunjuk yang tak ku hiraukan
Yang aku tahu, aku bodoh
Aku terlalu apatis
Hingga aku kehilanganmu, selamanya
Setelah ribuan hari yang aku lalui
Aku berdiri lagi disini
Berhadapan dengan samudera sesalku
Dan dirimu..
"Apa kabar?" Tanyaku
"Setelah semua yang aku lalui, kau masih ada disini." Lanjutku, mengakui.
Sementara kau? Aku menantikan kata dari bibirmu, namun kau masih terdiam, membisu
Karna memang kau tak lagi disini
Aku berdiri di depan ragamu
Namun aku tak berdiri di depan sosokmu
Karna kau dan aku terpisah jurang kematian
Kini hanya tersisa aku, penyesalanku, dan dunia yang terus berputar
Aku tidak ingin menyalahkan waktu
Aku menyalahkan sesal
Karna waktu tak akan pernah menunggu sebuah penyesalan
(Untuk seorang sahabat, dan penyesalannya)
Tak terasa
Dunia ku mulai berputar ke arah lain
Bertahun waktu memperingatkanku
Jiwa ini, enggan untuk peduli
Jutaan daun telah gugur
Ribuan kali mentari pagi pergi, kemudian datang kembali
Ratusan musim berganti
Namun hati ini masih tak bergeming
Entah berapa banyak petunjuk yang tak ku hiraukan
Yang aku tahu, aku bodoh
Aku terlalu apatis
Hingga aku kehilanganmu, selamanya
Setelah ribuan hari yang aku lalui
Aku berdiri lagi disini
Berhadapan dengan samudera sesalku
Dan dirimu..
"Apa kabar?" Tanyaku
"Setelah semua yang aku lalui, kau masih ada disini." Lanjutku, mengakui.
Sementara kau? Aku menantikan kata dari bibirmu, namun kau masih terdiam, membisu
Karna memang kau tak lagi disini
Aku berdiri di depan ragamu
Namun aku tak berdiri di depan sosokmu
Karna kau dan aku terpisah jurang kematian
Kini hanya tersisa aku, penyesalanku, dan dunia yang terus berputar
Aku tidak ingin menyalahkan waktu
Aku menyalahkan sesal
Karna waktu tak akan pernah menunggu sebuah penyesalan
(Untuk seorang sahabat, dan penyesalannya)
Kamis, 07 April 2016
Linimasa
Ketika kamu berharap sesuatu akan tetap seperti ini, seseorang yang tetap hangat, keadaan yang tetap menyamankan, bahkan rasa yang tetap terjaga, maka kamu salah. Seseorang akan berubah, keadaan akan terbalik, rasa akan pergi. Tetapi memori tidak. Aku setuju, sangat setuju akan hal ini. Aku selalu bingung dan terjebak oleh konsep waktu. Konsep kenangan. Dimana kamu hanya berdiri disini, berada disamping waktu yang terus menerus berlalu tanpa mundur. Sedetik pun ia tidak akan mundur. Lalu, perlahan kamu akan melihat orang orang pergi bersama waktu tersebut. Menyusul keadaan yang mulai berbeda. Hingga rasa hampa yang akhirnya menguasai dirimu. Terlepas dari itu semua, aku sangat suka bernostalgi. Bersenandung dengan waktu, menjalin cinta dengan kenangan.
Hari ini, aku membersihkan dan merombak sebagian kamarku. Banyak sekali benda kecil yang aku temukan. Benda yang aku sebut kenangan. Kertas-kertas latihan ujian kelas 12? Salah satu nya. Aku temukan lagi berkas berkas ketika aku akan memasuki dunia kuliah. Tak jarang aku menemukan foto foto semasa kecil ku. Aku, aku sendiri detik itu terjebak dalam romantisme yang aku ciptakan sendiri. Aku benci menjadi cukup sentimentil seperti ini. Namun, aku menyadari bahwa dengan menjadi seperti ini, aku akan lebih menghargai setiap waktu. Sungguh, barang paling berharga yang dipunyai manusia adalah waktu. Karna, ketika kamu menghabiskan waktumu untuk hal yang salah, hanya kenangan buruk yang kamu dapat. Kenangan yang akan membayangimu seumur hidup. Omong omong tentang kenangan, terkadang kamu akan mempunyai banyak sekali kenangan dalam bentuk yang bisa kamu lihat dan raba. Hari ini, aku cukup banyak melihat dan meraba kenangan, yang seharusnya sudah tidak memiliki porsi lagi di hidupmu. Maka, bukan kebiasaanku sebenarnya untuk membuang jauh kenangan. Namun, hari ini aku melakukannya. Banyak sekali kenangan yang terpaksa aku anak tirikan, atau lebih kejamnya, terpaksa aku buang. Bukan, bukan aku ingin melenyapkan itu selamanya. Aku hanya ingin mengungsikan nya sebentar. Aku sadar betul, beberapa tahun dari sekarang, aku akan menemukan semua itu lagi, dan aku akan mengenang nya seperti hari ini aku mengenang beberapa barang temuan yang memiliki kenangan beberapa tahun yang lalu.
Bagiku, segala bentuk memori dapat tiba tiba merasuk ke diri kita melalui cara yang sangat sederhana, atau terlampau sederhana.
Seperti aku yang ketika mendengar lagu A Thousand Years nya Christina Perri langsung teringat memori tahun 2012, dimana saat itu masa transisi antara SMP dan SMA. Saat itu juga aku mulai merasakan 'hidup'
Atau ketika mendengar lagu LDR nya Raisa, ingatanku akan terbang ke tahun 2014 dimana aku menjadi siswa anak kelas 11 yang kerjaannya setiap hari hanya main. Membolos pelajaran untuk ke kantin, ke perpus, ke uks, bahkan futsal.
Lagu-lagu tersebut dengan sempurna mengembalikan semua kenangan, semua memori yang pernah tercipta. Seperti sebuah dvd player yang otomatis terputar di otakku. Sedihnya, aku hanya dapat melihat memori itu. Hanya dapat membayangkannya kembali. Memangnya apa lagi yang bisa perbuat selain itu?
Hal yang paling payah dari kenangan adalah, ketika kamu tidak menyadari bahwa kamu sedang membuat cerita untuk kau kenang. Aku memang suka mengenang, sedari dulu. Namun, aku tidak benar benar menyadari bahwa yang aku jalani dulu itu juga akan menjadi kenangan untukku dimasa depan. Seperti kehidupan sma ku yang sangat menyenangkan di tahun 2013-2014. aku terlambat menyadari bahwa itu akan menjadi kenangan indah diriku sekarang. Aku menjalani semua begitu saja, iya, hanya menjalani. Sampai diriku mulai berkata "Satu tahun yang lalu..." "Gak kerasa udah dua tahun.." "Aku kangen.." "Kok dulu enak banget ya.."
Aku yang sekarang sadar bahwa aku sedang menuliskan ceritaku sendiri. Aku sedang membuat memori yang akan aku kenang beberapa tahun lagi. Mungkin setelah lulus aku akan terus bernostalgi tentang masa ini. Masa dimana kamu membolos kuliah untuk ke kontrakan temanmu hanya untuk mendengarkan musik bersama sama, berbagi banyak cerita. Masa dimana kamu terlambat pulang setiap malamnya setelah berkeliling kota bersama teman temanmu untuk menikmati sebuah kesombongan, khas anak muda. Aku kini hanya berusaha menikmati seutuhnya apa yang pantas aku nikmati. Hanya membuat suatu skenario sempurna untuk bisa aku kenang. Utuh, tanpa serpihan serpihan kenangan yang tertinggal. Aku ingin, beberapa tahun lagi, ketika mengenang masa ini, aku punya cukup banyak cara untuk mengatasi rindu. Sesuatu yang tidak aku punya sekarang, untuk mengobati kerinduanku akan romantisme masa lalu.
Aku sadar, terkadang obat rindu itu tidak akan ada guna nya, ketika orang tersebut sudah jauh berbeda. Ketika kami sudah saling berpunggungan. Kami yang dulu menulis cerita bersama sudah berada dalam kepentingan masing masing. Ketika dulu untuk kumpul hanya butuh beberapa saat hingga kami sudah berada di warung favorit kami, atau bahkan 'menjajah' rumah salah satu dari kami untuk menikmati indahnya masa muda. Aku juga sadar keadaan ku yang sekarang juga akan seperti itu, kelak. Kami tidak akan bisa dengan bebas tertawa lagi, dengan bebas merasa diri kita besar.
Maka, kini, aku hanya ingin menikmati ini sepenuhnya. Mengabadikan semua momen ini bersama. Percayalah, setiap hal yang kamu jalani sekarang akan kamu rindukan di kemudian hari. Seperti ungkapan populer, "Kamu tidak akan menyadari apa yang kamu punya sebelum kamu kehilangannya." Itu yang aku rasakan dulu, aku tidak pernah sadar apa yang aku punya sampai akhirnya aku merasa semua sudah berbeda. Oleh karena itu, setiap hidup yang aku jalani sekarang, aku menikmati nya. Sebisa mungkin, aku menyadari apa yang benar benar aku punya sekarang. Menjaga semua nya, sebelum waktu tadi melintas lalu mengambil semua nya yang pernah aku punya.
Apapun yang kamu punya hari ini pantas untuk kau syukuri sebelum kau menyadari semua nya sudah terlanjur pergi. Dan..
Satu yang pasti, apa yang kamu jalani sekarang akan menjadi kenangan di kemudian hari. Tinggal seperti apa kenangan yang tercipta? Manfaatkan sebaik baik nya. tentu kita tidak ingin mengingat masa ini sebagai kenangan buruk, bukan?
7 April 2016
Seseorang yang terlalu takut dengan waktu.
Hari ini, aku membersihkan dan merombak sebagian kamarku. Banyak sekali benda kecil yang aku temukan. Benda yang aku sebut kenangan. Kertas-kertas latihan ujian kelas 12? Salah satu nya. Aku temukan lagi berkas berkas ketika aku akan memasuki dunia kuliah. Tak jarang aku menemukan foto foto semasa kecil ku. Aku, aku sendiri detik itu terjebak dalam romantisme yang aku ciptakan sendiri. Aku benci menjadi cukup sentimentil seperti ini. Namun, aku menyadari bahwa dengan menjadi seperti ini, aku akan lebih menghargai setiap waktu. Sungguh, barang paling berharga yang dipunyai manusia adalah waktu. Karna, ketika kamu menghabiskan waktumu untuk hal yang salah, hanya kenangan buruk yang kamu dapat. Kenangan yang akan membayangimu seumur hidup. Omong omong tentang kenangan, terkadang kamu akan mempunyai banyak sekali kenangan dalam bentuk yang bisa kamu lihat dan raba. Hari ini, aku cukup banyak melihat dan meraba kenangan, yang seharusnya sudah tidak memiliki porsi lagi di hidupmu. Maka, bukan kebiasaanku sebenarnya untuk membuang jauh kenangan. Namun, hari ini aku melakukannya. Banyak sekali kenangan yang terpaksa aku anak tirikan, atau lebih kejamnya, terpaksa aku buang. Bukan, bukan aku ingin melenyapkan itu selamanya. Aku hanya ingin mengungsikan nya sebentar. Aku sadar betul, beberapa tahun dari sekarang, aku akan menemukan semua itu lagi, dan aku akan mengenang nya seperti hari ini aku mengenang beberapa barang temuan yang memiliki kenangan beberapa tahun yang lalu.
Bagiku, segala bentuk memori dapat tiba tiba merasuk ke diri kita melalui cara yang sangat sederhana, atau terlampau sederhana.
Seperti aku yang ketika mendengar lagu A Thousand Years nya Christina Perri langsung teringat memori tahun 2012, dimana saat itu masa transisi antara SMP dan SMA. Saat itu juga aku mulai merasakan 'hidup'
Atau ketika mendengar lagu LDR nya Raisa, ingatanku akan terbang ke tahun 2014 dimana aku menjadi siswa anak kelas 11 yang kerjaannya setiap hari hanya main. Membolos pelajaran untuk ke kantin, ke perpus, ke uks, bahkan futsal.
Lagu-lagu tersebut dengan sempurna mengembalikan semua kenangan, semua memori yang pernah tercipta. Seperti sebuah dvd player yang otomatis terputar di otakku. Sedihnya, aku hanya dapat melihat memori itu. Hanya dapat membayangkannya kembali. Memangnya apa lagi yang bisa perbuat selain itu?
Hal yang paling payah dari kenangan adalah, ketika kamu tidak menyadari bahwa kamu sedang membuat cerita untuk kau kenang. Aku memang suka mengenang, sedari dulu. Namun, aku tidak benar benar menyadari bahwa yang aku jalani dulu itu juga akan menjadi kenangan untukku dimasa depan. Seperti kehidupan sma ku yang sangat menyenangkan di tahun 2013-2014. aku terlambat menyadari bahwa itu akan menjadi kenangan indah diriku sekarang. Aku menjalani semua begitu saja, iya, hanya menjalani. Sampai diriku mulai berkata "Satu tahun yang lalu..." "Gak kerasa udah dua tahun.." "Aku kangen.." "Kok dulu enak banget ya.."
Aku yang sekarang sadar bahwa aku sedang menuliskan ceritaku sendiri. Aku sedang membuat memori yang akan aku kenang beberapa tahun lagi. Mungkin setelah lulus aku akan terus bernostalgi tentang masa ini. Masa dimana kamu membolos kuliah untuk ke kontrakan temanmu hanya untuk mendengarkan musik bersama sama, berbagi banyak cerita. Masa dimana kamu terlambat pulang setiap malamnya setelah berkeliling kota bersama teman temanmu untuk menikmati sebuah kesombongan, khas anak muda. Aku kini hanya berusaha menikmati seutuhnya apa yang pantas aku nikmati. Hanya membuat suatu skenario sempurna untuk bisa aku kenang. Utuh, tanpa serpihan serpihan kenangan yang tertinggal. Aku ingin, beberapa tahun lagi, ketika mengenang masa ini, aku punya cukup banyak cara untuk mengatasi rindu. Sesuatu yang tidak aku punya sekarang, untuk mengobati kerinduanku akan romantisme masa lalu.
Aku sadar, terkadang obat rindu itu tidak akan ada guna nya, ketika orang tersebut sudah jauh berbeda. Ketika kami sudah saling berpunggungan. Kami yang dulu menulis cerita bersama sudah berada dalam kepentingan masing masing. Ketika dulu untuk kumpul hanya butuh beberapa saat hingga kami sudah berada di warung favorit kami, atau bahkan 'menjajah' rumah salah satu dari kami untuk menikmati indahnya masa muda. Aku juga sadar keadaan ku yang sekarang juga akan seperti itu, kelak. Kami tidak akan bisa dengan bebas tertawa lagi, dengan bebas merasa diri kita besar.
Maka, kini, aku hanya ingin menikmati ini sepenuhnya. Mengabadikan semua momen ini bersama. Percayalah, setiap hal yang kamu jalani sekarang akan kamu rindukan di kemudian hari. Seperti ungkapan populer, "Kamu tidak akan menyadari apa yang kamu punya sebelum kamu kehilangannya." Itu yang aku rasakan dulu, aku tidak pernah sadar apa yang aku punya sampai akhirnya aku merasa semua sudah berbeda. Oleh karena itu, setiap hidup yang aku jalani sekarang, aku menikmati nya. Sebisa mungkin, aku menyadari apa yang benar benar aku punya sekarang. Menjaga semua nya, sebelum waktu tadi melintas lalu mengambil semua nya yang pernah aku punya.
Apapun yang kamu punya hari ini pantas untuk kau syukuri sebelum kau menyadari semua nya sudah terlanjur pergi. Dan..
Satu yang pasti, apa yang kamu jalani sekarang akan menjadi kenangan di kemudian hari. Tinggal seperti apa kenangan yang tercipta? Manfaatkan sebaik baik nya. tentu kita tidak ingin mengingat masa ini sebagai kenangan buruk, bukan?
7 April 2016
Seseorang yang terlalu takut dengan waktu.
Langganan:
Postingan (Atom)