Oleh : Muhammad Reno Fandelika
Sudah bising lah sepi ku
Lalu kau enggan untuk menyelimutiku
Berjalan meninggalkan hampaku
Dengan penuh tanda tanya dalam kepalaku
Lalu kau menghidupi kenanganku
Kembali menjadi saat-saat dulu
Aku merasakan senyum ayah ibuku, membimbingku dan segala kerapuhanku
"Tumbuhlah kau nak, berbaktilah kepada orang tua, jadi lah kau seperti apa yang ayah ibu inginkan."
Aku menyangsikan rasaku
Karna dirimu bagai pisau bermata dua di tatapku
Membawa keyakinan, sejalan dengan keraguan
Membawa pesan, juga membawa kebingungan
Lalu sosokmu membawa ku terbang jauh
Bahkan jauh meninggalkan ragaku sendiri
Aku terbang meninggalkan hidupku sendiri
Juga pergi dari harapan malaikat hidupku
Kau bawa diriku ke dalam rimba kehidupan
Dimana aku menyadari, jalan yang aku tempuh berbeda
Perlahan, keyakinanku mulai meninggalkan keyakinannya sendiri
Tumbuh lebat laksana parasit yang mengkhianati induk nya
Aku pengembara yang mencari sosokmu dengan meninggalkan raga
Aku meyakini sosokmu, namun juga merindukan sosok ku
Karna aku bagai makhluk tak ber jiwa
Berjalan mencari mu, namun setiap langkah yang aku tempuh, aku semakin menjauhi hidupku
Aku tau, sosokmu adalah candu
Dirimu mengandung kertas putih penuh kebaikan
Namun, aku hanya merindukan hidupku
Dan senyuman malaikat ku yang membawa kesejukan
Jumat, 4 November 2016 11:41. Diantara salah satu tanya dalam kepalaku. Kemana kah aku?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar