Halo April! Ijinkan aku menyampaikan salamku, atas namamu. Ijinkan juga aku mengarungi waktu, membuat mesin waktu atas namamu, juga lembaran-lembaran foto.
Aku selalu berfikir, bagian memori apa tentangmu? Atau kebahgiaan apa tentangmu?
Apakah itu canda tawa di rumah loteng? Atau sekelompok pemuda yang berlari bahagia di waktu malam tanpa perduli hidup yang membosankan? Ataukah seorang pemuda yang menunggu telefon pintar nya berbunyi dan berharap itu dari pujaan hati yang sudah terlelap menemui sang mimpi? Mungkin ini tentang dua sejoli yang sedang bertanya arti perasaan masing-masing sembari menyembunyikan cinta, malu-malu. Di balik sebuah kisah romansa dilayar kaca.
Apapun itu, wahai April, wahai waktu, terimakasih atas mesin waktu. Terimakasih atas kesempatan untuk menjelajahi waktu itu, sekali lagi. Dan semua rindu dan penyesalan itu, tetap jagalah, karena hidup butuh rasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar