Oleh : Muhammad Reno Fandelika. 7 Mei 2016. 01:47, di dalam warung kopi di tengah hutan yang membelah Timur dan Tengah.
Di dalam secangkir kopi
Akan kau temukan kuda putih sedang berlari menyambut fajar
Sembari megucap salam
Pada ribuan kisah yang tak sempat ia selami
Di dalam secangkir Kopi
Akan kau dengar nada-nada merambat pelan
Seakan malu menampakkan dirinya yang syahdu
Sedang mengikuti perjalanan petualang menuju damainya
Di dalam secangkir kopi
Akan kau lihat wanita bertutur menggoda
Menutup muka sembari membuka kisahnya
Tentang tangis dan tawa di masa sendu
Di dalam secangkir kopi
Dapat kau rasakan induhnya kerinduan pada kampung halaman
Beserta kehidupan yang terus berjalan
Di samping ragamu yang terduduk menatap senja
Di dalam secangkir kopi
Kau dapat menemukan asap berlari riang
Bersama para sahabat yang menegaskan tatap kearah cita, juga cinta
Di dalam secangkir kopi
Akan kau alami berbagai pertemuan yang bermuara pada perpisahan
Serta tatapmu menemukan sebuah wajah yang kemudian kau tinggalkan
Dan waktu enggan menunggu maupun memutar
Di dalam secangkir kopi
Kau akan menemukanku duduk disini
Bersama keinginanku untuk tersesat lebih dalam
Dan keenggananku untuk pulang
(Untuk sebuah perjalanan, kisah, dan para sahabat pencerita)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar