Oleh : Muhammad Reno Fandelika, 10 Juni 2016 12:12
Gemerlap kotaku dan germelapmu
Seperti dua nyawa yang disatukan oleh Sang Pengasih untuk sebuah sempurna
Hingga kupasrahkan diriku terapung, kemudian tenggelam seutuhnya
Malam ini, Ia memberikan lukisan tangan terindah untuk hambanya;
Senyum mu, yang mengintip di balik lampu kota
Tatap mu yang dipenuhi bimbang namun tetap hangat, sehangat senja
Juga hatimu yang Ia titipkan untukku dengan sudut kota yang berteriak pelan namun merdu sebagai saksinya
Sosokmu dan kotaku sudah menjadi candu. seperti pujangga merayakan secangkir kafein dengan sebatang nikotin
Tutur mu diiringi senandung musisi jalanan adalah caraku bersyukur kepada Tuhan
Dan juga karna gerakmu didalam kehangatan seisi kota merupakan ingatan pertamaku terhadapNya
Aku jatuh cinta dengan kotaku dan kau didalamnya
Aku jatuh dalam romantisme kotaku seperti aku jatuh dalam pribadimu, bahkan lebih dalam
Karna tanpamu
Kotaku hanya akan mati dalam ingatanku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar