Aku tidak tahu apa yang lebih mengaburkan pandanganku;
Rintik hujan di jendela kamar ini,
Atau egoku yang menuntut mu ada di sisi
Aku bisa merindu mu lebih baik dari ini
Namun tidak saat ini
Karena kalau dunia ingin tahu
Aku menghilang dalam sendu ku atas rindu
Aku belajar merangkai kata untuk hari esok
Supaya kamu tahu, aku belajar untuk tetap hidup
Karena saat senja datang dan cahaya redup
Bayangmu menghilang, dan aku hanya seonggok sosok
Kepada angin aku gantungkan mimpiku
Tidak seperti mu dulu
Aku tidak bisa menemukanmu
Kamu menghendaki mu hanyut dan larut
Pandanganku layu bungaku semu
Sehari tanpamu adalah selamanya bagi ku
Kamu masih bertahan untuk berlalu
Tanpa kamu tahu, aku selalu menunggumu
Lalu aku tidak tahu apa yang lebih membunuhku;
Pisau yang tertikam di sudut bibir itu
Atau tangismu yang meninggalkan sendu?
Dan dunia terus berputar, aku tetap menunggu
-Muhammad Reno Fandelika-
14 Januari 2018
Untuk Tangis dan Tawa,
Untuk Mimpi dan Hari-hari yang tidak kau tangisi.
Senyum mu itu bahagiaku
Mendekap mu itu segalaku
Jangan menangis tanpa ku di sisi
Demi Tuhan, aku bisa gila tanpa mu di sisi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar