Jumat, 20 Juli 2018

Cerita Tentang Angin

Aku tidak pernah menyukai angin dulunya, karena untuk apa ia ada kalau tidak bisa menghilangkan dahaga. Bahkan terkadang dengan tidak jelasnya ia memberikan rasa dingin yang terlampau dingin. Apa sih maunya?

Aku tidak pernah menyukai angin, tidak pernah sampai aku bertemu seorang gadis. Ia menunjukkan apa makna hadirnya angin. Ia menunjukkan kalau kesejukan itu menentramkan. Ia menunjukkan keramahan dari sesuatu yang tidak pernah aku temukan.

Aku kini menyukai angin, dan seorang gadis. Aku suka bagaimana ia menatapku seolah tak ada orang lain lagi. Aku suka bagaimana ia, bersama anginnya, menyentuh hati yang biasanya hampa.

Aku kini terobsesi oleh angin, karena setiap aku merasakan nya menyentuh kulitku, aku teringat pada sosok itu. Meskipun untuk saat ini; atau entah sampai kapanpun itu, ia masih berpetualang dan belum menjatuhkan pilihan.


-Jumat, 20 Juli 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar