Selamat malam notifikasi terfavorit di telepon pintarku. Lucu ya, mereka menyebutnya telepon pintar namun kenyataannya justru membuat penggunanya terlihat bodoh memandangi layar menunggu jawaban dari yang tersayang.
Baiklah, boleh aku berbicara? Bolehkah kau ku puja? Atas senyum mu yang merekah bagai mawar ketika tersenyum kepada pemiliknya. Atas tatap yang menghunus sukma, seperti panah cinta yang mengerti kemana harus pulang.
Sayangnya, semua itu kini menghilang, seiring semangatmu yang berpetualang. Lalu bolehkah kau ku tenangkan? Bolehkah kau ku jaga dari segala bahaya? Bolehkah pelukku menghapus luka?
Hai kamu yang duduk disana dengan senyum membiru, cuma kamu yang tahu jawabnya. Tapi tak apa, tanpa jawabmu pun aku telah bersumpah menghapus segala yang membuatmu luka.
-Rabu, 18 Juli 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar