Kamu itu teka teki tersusah yang pernah aku coba pecahkan. Menantang, tapi menenangkan. Di lain waktu aku senpat berpikir, apa memang tidak ingin dipecahkan adalah sesuatu yang kau ingini? Tapi, kau adalah teka teki terhebat yang pernah aku coba jawab. Memecahkanmu mendewasakanku. Menggenggammu, memburu indraku.
Kepada kamu yang memiliki hati lebih keras dari apapun di muka bumi, aku menunggumu disini dan tak lelah menanti. Jangan kau percaya semua kata lelah karena untukmu aku tidak pernah lelah. Bukankah kita pernah menyanyikannya bersama? Iya, kita pernah menyanyikannya bersama dengan keyakinanku kalau aku yakin dan percaya, malaikat pasti tahu siapa yang jadi juara nya.
Lalu, maafkan aku disela-sela keyakinanku kalau aku masih merasa takut. Karena untuk apa rasa kalau tidak dirasa, bukan? Maafkan aku kalau terkadang aku masih tidak percaya diri. Rasa tidak percaya diri yang membunuhku disini. Rasa tidak percaya diri yang menuntunku kepada jutaan rasa yang lain. Seperti menghapus luka dengan luka yang lain.
Hai, wanita serupa teka teki dengan benda keras yang kau sebut hati. Aku tahu, benda itu sudah mati. Tapi cobalah menemuiku dan cari rasa itu lagi. Karena bersamaku, aku tahu ini tidak hanya sekedar aku atau kamu. Karena bersamaku, aku tahu semua ini bisa menjadi kita dengan keindahan yang tidak biasa. Temui aku, tak perlu kau tanya dimana, karena aku yakin kau pasti tahu.
-Rabu, 25 Juli 2018. 19:11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar